Kamis, 05 Desember 2013

fisika unismuh makassar dimensi 13

erwin, rahmank, khalik, nunu, aniz ,reski, agus

pengertian paragraf

BAB I
PEDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa, kita dapat memberi maupun menerima informasi. Bahasa mencakup kedalam empat aspek penting, yaitu: berbicara, mendengar, membaca, dan menulis.
Menulis merupakan salah satu aspek bahasa yang cukup sulit. Dalam menulis, terdapat beragam aturan. Salah satunya adalah dalam penulisan paragraf. Menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide, terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif (kalimat disusun dengan menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa disampaikan dengan tepat).
Paragraf adalah seperangkap kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membuat gagasan atau topik tersebut.  Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat,  mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat  itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.
Dalam permasalahan kali ini masih banyak pelajar yang belum memahami betul mengenai penulisan paragraf. Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka kami akan mencoba membahas mengenai Paragraf, Jenis-jenis Paragraf Serta tanda-tanda paragraf.
B.    Rumusan Masalah

1.    Apa pengertian dari paragraf?
2.    Apa saja jenis-jenis paragraf?
3.    Apa saja tanda-tanda paragraf?

C.    Tujuan Penulis

a.    Untuk mengetahui pengertian paragraf.
b.    Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf.
c.    Untuk mengetahui tanda-tanda paragraf.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser  ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.
Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
Menurut Akhaidah dan kawan-kawan (1999:144) paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

B.    Jenis-Jenis Paragraf
1.    PARAGRAF NARASI (Menceritakan)

Paragraf Narasi (Naratif) adalah Menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi. Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita.Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu.Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi.Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Contoh narasi:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

2.    PARAGRAF DESKRIPSI (Menggambarkan)
Paragraf Dekskripsi adalah menggambarkan suatu kejadian dengan kata-kata yang merangsang indra agar realistis. Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal / keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Ciri-ciri deskripsi:
a.    Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b.    Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra
c.    Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri
Langkah menyusun deskripsi:
1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2. Tentukan tujuan                     
3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik(menyusun kerangka karangan)
5. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
a. Paragraf Deskripsi Spasial Menggambarkan objek kusus ruangan,benda atau tempat.
b. Paragraf Deskripsi Subjektif Menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan  perasaan penulis.
c.  Paragraf Deskripsi Objektif Menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
3.    PARAGRAF EKSPOSISI (Menjelaskan)
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

Langkah menyusun eksposisi:
1. Menentukan topik atau tema Menetapkan tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
3. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
4. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

4.    PARAGRAF ARGUMENTASI (Pendapat)

Berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan hanya menegaskan pendapat penulis. Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data atau fakta sebagai alasan atau bukti.Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Langkah menyusun argumentasi:
1. Menentukan topik atau tema Menetapkan tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
3.Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih dan Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.
5.    PARAGRAF PERSUASIF (Mengajak)
Berisi ajakan untuk merubah pendapat pembaca agar sama dengan penulis. Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasif pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Langkah menyusun persuasif:
1.Menentukan topik atau tema
2.Merumuskan tujuan
3.Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.Menyusun kerangka karangan         
5.Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasif.

    Berdasarkan letak kalimat utama :
a.    Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif  yaitu sebuah paragraf yang berpola dari umum ke khusus, artinya paragraf yang didahului dengan kalimat umum kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas. Contoh dari paragraf deduktif bisa kita temukan di berbagai penyedia artikel, seperti internet, majalah, dan koran.
Ciri-ciri Paragraf Deduktif
1. Kalimat utama berada di awal paragraf
2. Kalimat utama disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.
Contoh Paragraf Deduktif
Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
*Yang berhuruf miring adalah kalimat utamanya.
b.    Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang berpola dari khusus ke umum, artinya paragraf yang diawali dengan beberapa kalimat penjelas kemudian ditarik kesimpulan yang berupa umum. Sehingga kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf.
Contoh Paragraf Induktif
Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel merangkai ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan didahului dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi diperlukan dalam menciptakan suatu karya.
Kalimat utama dari contoh paragraf diatas adalah : Memang benar imajinasi diperlukan dalam menciptakan suatu karya.


c.    Paragraf Campuran
Paragraf Campuran adalah Paragraf yang letak kalimat utamanya terdapat di awal dan akhir paragraf.
 Contoh Paragraf Campuran
Mulai sekarang kita harus membiasakan hidup bersih. Kita buang sampah di tempatnya. Jangan sampai ada sampah tercecer di sembarang tempat. Sebab,  selain mengesankan jorok dan menimbulkan bau busuk, sampah juga menjadi sarang penyakit. Berbagai bibit penyakit yang berkembang biak di dalam sampah itu mengancam kesehatan kita. Semakin banyak sampah di sekitar kita, semakin besar pula ancaman itu. Sebaliknya, semakin bersih lingkungan kita, semakin besar pula harapan kita untuk hidup sehat. Karena itu, kita harus menjaga kebersihan lingkungan.
    Berdasarkan Tujuan :
a.    Paragraf pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka :

Pemilu baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan.Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan.

b.    Paragraf penghubung

Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.




c.    Paragraf penutup

Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh paragraf penutup :

Demikian proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

    Berdasarkan Isi:
1.    Paragraf deskripsi

Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi :

Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.

2.    Paragraf proses

Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3.    Paragraf efektif

Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.



C.    Tanda-tanda Paragraf

Tanda sebuah paragraf dapat dilihat pada permulaan baris yang agak menjorok kedalam kira-kira lima ketukan dari batas tulisan sebelah kiri. Paragraf ini disebut paragraf tekuk. Penandaan paragraph dapat juga dilakukan dengan cara memberikan jarak yang agak renggang dari paragraph sebelumnya atau sesudahnya. Dengan cara demikian, pembaca mudah melihat dengan jelas batas-batas setiap paragraph. Paragraph ini disebut dengan paragraph lurus.





















BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan

•    Paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis yang merupakan ekspresi pikiran yang relevan sehingga membentuk satu ide pokok atau gagasan utama yang ditandai dengan garis baru.
•    Berdasarkan letak kalimat utamanya paragraf dibedakan menjadi : Paragaraf deduktif, induktif dan campuran
•    Berasarkan tujuannya paragraf dibedakan menjadi : Paragraf narasi, deskripsi, eksposis, argumentasi dan persuasif
•    Sebuah paragraf dapat di tandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua sentimeter. Dengan demikian , para pembaca mudah dapat melihat permulaan tip paragraf sebab awal paragraf di tandai oleh kalimat permulaannya yang tidak di tulis sejajar dengan garis margin atau garis pias kiri.

B.    Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan sebuah ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus seefektif mungkin dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah dipahami.










DAFTAR PUSATAKA

Fauzia Sitti. Mahir Berbahasa Indonesia Diperguruan Tinggi, Kendari, Bahasa Indonesia, 2010.
http://organisasi.org/pengertian paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/4670
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.