Sabtu, 26 April 2014

fakultas fisika unismuh makassar


Hari ini , hari kamis tgl 24/4/2014. Dimana pada hari ini kami bergegas menuju puncak iqra. Dengan izin Allah swt, sehingga kami smpi dengn penuh keringatan beserta melihat keindahan yg bgtuu indah, sehingga kami berfoto dengn style yg sllu berubah". Thankyou Tuhan krn hari ini kami masih diberi umur yg panjang dan kesehatan sehingga sy prbidi beserta teman teman bisa menikmati keindahan yg engkau ciptakan, subhanallah betapa dahsyatNYA ciptaan-MU Tuhan. . . ‾̴̴͡͡‾̴̴͡͡. — bersama Hasnuryadhin, Yudi Wahyudin, Ansarudin Anca, Azhryylk Fhysmatch dan AR Rahman.

gerak melingkar beraturan



A. Gerak Melingkar Beraturan

     1. Sifat Gerak Melingkar Beraturan

           Masih ingatkah kalian dengan gerak lurus beraturan (GLB)? Syarat-syarat gerak GLB inilah yang dapat kalian gunakan sebagai acuan memahami gerak melingkar beraturan (GMB). Sifat pertama dari gerak GMB adalah bentuk lintasannya yang melingkar. Kedua dapat dilihat kecepatannya. Disebut beraturan karena kecepatan sudutnya yang teratur atau tetap. Berarti percepatan sudutnya nol (α = 0).
          Dari penjelasan di atas dapat dituliskan sifat-sifat gerak melingkar beraturan sebagai berikut.

                   

     
      Dari nilai ω yang tetap dapat diturunkan posisi sudut tiap saat dengan menggunakan definisi kecepatan sudut seperti berikut.


 dengan : θ = posisi sudut (rad)
               θ0 = posisi sudut awal (rad)
               ω = kecepatan sudut (rad/s)
                 t   = waktu (s)
    
         Benda yang bergerak GMB juga memiliki kecepatan linier. Bagaimana sifat kecepatan linier v itu? Untuk memahami sifat v ini kalian dapat      perhatikan Gambar 5.5. Pada gambar itu ditunjukkan adanya benda yang bergerak melingkar dengan beberapa posisinya. Pada setiap posisi arah kecepatan selalu berubah. Sedangkan besarnya tetap karena ω tetap. Ingat v = ω R. Berarti kecepatan benda yang bergerak melingkar selalu berubah dan untuk gerak GMB besar kecepatannya (lajunya) tetap.

CONTOH 5.5
Sebuah roda berputar dengan kecepatan sudut tetap 120 rpm. Jari-jari roda 50 cm. Tentukan:
a. sudut yang ditempuh roda dalam waktu 5 sekon,
b. panjang lintasan yang dilalui benda yang berada di tepi roda dalam waktu 5 detik,
c. kecepatan linier benda yang berada di tepi roda!
Penyelesaian
ω = 120 rpm = 120.  = 4π rad/s
R   = 50 cm = 0,5 m
t   = 5 s
a. Sudut yang ditempuh θ:
  θ = θ0 + ω t
         = 0 + 4π .5 = 20π rad
b. Panjang lintasan S:
      S = θ . R
         = 20 π . 0,5 = 10π m
c. Kecepatan linier benda memenuhi:
      v = ω R
         = 4π . 0,5 = 2π m/s
Untuk lebih memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut.
Benda yang bergerak melingkar dengan kecepatan sudut tetap 15 rad/s mampu menempuh jarak 36 m dalam waktu 4 s. Tentukan:
a. jari-jari lintasan,
b. kecepatan linier benda!





  





    2. Hubungan Roda-roda      

                 Pernahkah kalian memperhatikan sistem gerak dari roda sepeda dan kemudian berfikir untuk menganalisanya? Perhatikan pada Gambar 5.6. Pada gambar tersebut terlihat ada tiga benda bundar, roda, gir depan dan gir belakang. Ketiga benda bundar tersebut saling berhubungan membentuk sistem dan dinamakan hubungan roda-roda.
           Bagaimanakah hubungan roda-roda yang ada pada Gambar 5.6 itu? Tentu kalian dapat menjawabnya, bahwa pada sistem itu ada dua hubungan yang berbeda. Gir belakang dan roda memiliki pusat yang sama dan berputar dengan kecepatan sudut yang sama (ω sama) hubungan seperti ini disebut roda sepusat. Hubungan kedua adalah gir belakang dan gir depan. Kedua gir itu terhalang dengan tali (rantai) sehingga berputar bersama dengan kecepatan linier titik yang bersinggungan sama (v sama). Hubungan seperti ini disebut roda bersinggungan.
          Dari penjelasan di atas dapat dipertegas bahwa pada dasarnya hubungan roda-roda ada dua jenis dan memenuhi hubungan berikut.
Roda sepusat               : ω sama
Roda bersinggungan  : v sama …………………………(5.8)

     




      dengan : ω = kecepatan sudut (rad/s)
                      v   = kecepatan linier titik-titik singgung (m/s)
         Hubungan roda-roda di atas dapat juga dilihat pada Gambar 5.7 seperti di bawah.

                  (a) ωA =ωb                              
Gambar 5.7 (a) dinamakan roda sepusat, (b)dan (c) dinamakan roda bersinggungan.
       Untuk memahami hubungan roda-roda ini coba  kalian cermati contoh soal berikut.

                                                CONTOH 5.6
Tiga silinder terhubung satu sama lain seperti pada Gambar 5.8. Diketahui jari-jari dari masing-masing silinder sebesar rA = 20 cm, rB = 50 cm dan rC = 30 cm. Kemudian silinder C dihubungkan pada mesin penggerak sehingga dapat berputar dengan kecepatan sudut tetap 5 rad/s. Jika semua silinder dapat berputar tanpa slip maka tentukan:
a. kecepatan linier titik-titik di pinggir silinder B,
b. kecepatan sudut putaran silinder A!

Penyelesaian
rA = 20 cm = 0,2 m
rB = 50 cm = 0,5 m
rC = 30 cm = 0,3 m
ωC = 5 rad/s
a. Silinder B bersinggungan dengan silinder C berarti
kecepatan linier titik-titik yang bersinggungan sama:
vB = vC
     = ωC rC
         = 5. 0,3 = 1,5 m/s
b. Silinder A sepusat dengan silinder B berarti kecepatan sudutnya memenuhi:
           ωA = ωB
                               =  =  = 3 rad/s
Untuk lebih memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut !!!     
                                                                                                                      Perhatikan sistem roda yang terlihat pada Gambar 5.9. rA=15 cm, rB = 30 cm dan rC = 5 cm. Jika untuk memutar titik-titik di tepi roda B sebesar 15 m/s maka diperlukan gerak roda A.Tentukan:
a. kecepatan linier titik-titik di tepi roda C,
b. kecepatan sudut yang harus diberikan pada roda
A!




 




LATIHAN 5.2
                       LATIHAN 5.2
1. Coba kalian tentukan pernyataan berikut benar atau salah jika terjadi pada benda
    yang bergerak melingkar beraturan.
a. kecepatan sudut benda berubah beraturan,
b. lajunya berubah,
c. percepatan benda nol,
d. posisi sudutnya berubah beraturan,
e. kecepatan linier benda tetap,
f. percepatan anguler benda tetap!

2. Sebuah benda yang bergerak melingkar beraturan memiliki posisi sudut yang
berubah tiap saat sesuai grafik θ-t di bawah. Tentukan kecepatan sudut benda
awal dan pada t = 5 s serta t = 20 s!

3. Sebuah partikel mula-mula membentuk sudut πrad dari sumbu X. Kemudian
partikel itu berputar dengan kecepatan sudut tetap 0,25 rad/s dan jari-jari 2 m.
a. Berapakah posisi sudutnya setelah                                                                     bergerak 2 sekon?
b. Berapakah kecepatan linier partikel?
4. Titik P dan titik Q berada di atas meja putar seperti gambar. Jari-jari meja 60 cm. Jika meja diputar dengan kecepatan sudut tetap 60 rpm maka tentukan:
a. kecepatan linier titik P,
b. kecepatan linier titik Q,
c. perbandingan kecepatan linier titik P dan titik Q!
                                        
5. Pada gambar di bawah terlihat ada tiga roda yang saling berhubungan. Jari-jari tiap roda sebesar r1 = 20 cm, r2 = 60 cm dan r3 = 10 cm. Roda 3 dihubungkan ke mesin yang memiliki kecepatan linier titik-titik tepi roda 4m
Tentukan:
a. kecepatan sudut roda 2,
b. kecepatan linier titik-titik di tepi roda 2,
c. kecepatan sudut roda 1!

Rabu, 02 April 2014

stop pacaran from abdul rahman musa

Stop Pacaran!!! Knapa??

1. Pacaran.

Naah ini yang Paling Aneh.

Kenapa harus Pacaran ?!

Apakah yang Namanya Cinta harus didahului dengan Pacaran ?!


Kalo Jantan dan memang Tujuannya untuk Menikah (sebagai Laki-laki) Datangi orang Tuanya, langsung Lamar...!!


Islam Tak pernah mengajarkan Pacaran, sebab dalam aktivitas ini banyak sekali Mudharat yang Ada. Gak usah Dengerin Kata-kata Temen, Gak punya Pacar gak Gaul...


Lebih baik Dekat dengan Allah daripada dekat dengan Pacar.


Ingat Firman Allah :

“Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, semuanya itu akan dimintai Pertanggungjawa bannya.”
(QS. Al-Israa ‘ : 36)

~•.*♥* Faktanya nie tentang Pacaran :

Menurut Hasil Survey yang dilakukan salah satu Lembaga, 63% Remaja di Indonesia Usia sekolah SMPdan SMA sudah melakukan Hubungan Seksual di Luar Nikah dan 21 % di antaranya melakukan Aborsi...
Itu salah satu akibat Pacaran, Zaman sudah Bobrok...
Na'udzhubillahii min dzhalik...


~•.*♥*.•♥ 2. Aktivitas Pacaran.


Kalo yang saya tahu rada Aneh juga sih.

Kalo Pacaran banyak “Kewajiban”
yang harus Dilakukan.

Di Antaranya nih :

~ Harus Nanyain Kabar,
~ Nanyain lagi Ngapain,
~ Nanyain udah Makan Belum,
~ Terus antar Sana antar Sini, udah kayak Supir Pribadi. . .

Hahahaaa,,,

Kalau kita punya Akal yang Sehat, kita pasti bakal Mikir seperti ini :
"untuk apa Bro, melakukan itu ?!
Dia kan belum ada Ikatan Apa-apa sama Kita,..."

Dia sama dengan Saudara-saudara sesama Muslim yang lain, buat Apa melakukan Hal-hal yang Tidak Berguna Seperti itu...??


Kita sama sekali Belum punya Kewajiban karena Dia bukan Siapa-siapa kita...

Butuh Perhatian...?!

Rasanya Perhatian Orang Tua dan Sodara kita Jauh Lebih Tulus dibanding Pacar yang Biasanya ada Maunya. . .



~•.*♥*.•♥ 3. Malam Minggu.


Ada apa dengan CINTA ?!

Eekhh salah itu mah Judul Film.

~ Ada apa dengan Malam Minggu ?!


Nah ini yang Saya buat Heran... ("_")


Tiap Malam Minggu pasti para Jombloers(istilah yang Gak Punya Pacar) Mengeluh tentang Kejombloannya.


Sebenarnya Apa sih yang Istimewa dengan Malam Minggu ?!


Perasaan sama-sama aja deh dengan Malam-malam lainnya...


Entah Tradisi dari mana, katanya sih Malam Minggu waktu yang pas buat Jalan bareng Pacar, Jalan-jalan ke Mall gitu karena Esoknya Libur...


Jadi “Dimanfaatkan” gitu.

Menurut Saya daripada Malam Minggu Hambur-hamburin Uang, mendingan Pake buat Hal yang Lebih Bermanfaat gitu, Mengaji kek atau Memperdalam Agama, Mengkaji Hadist, Atau mungkin Piket Malem di Vivanews.com
(eeh itu mah Saya, halaahh).
That’s better I think... (^_^)


~•.*♥*.•♥ 4. Putus - Jomblo.


Naah ini yang Paling Aneh....!!


Abis Pacaran kalo udah Gak Cocok ada istilah yang Namanya : "Putus".


Kalo Setahu Saya yang Namanya Putus itu Kabel Telepon Putus, atau Layangan Putus... Hihihihihiiii. . . (^_")


~ Pacaran kok Putus ?!

Seperti udah ada Ikatan aja. Padahal dari yang Namanya Pacaran itu kan Hubungan Tanpa Ikatan, kalo gak Diiket Mana Mungkin Putus, iya toh. . . ?!

Kalo Udah Putus ada yang Namanya :"Jomblo".


Coba buka KTP mu Sodara-sodara ?!

Apakah di sana Ada yang Tertulis Jomblo ?!

Setahuku yang ada cuma Dua,

"Menikah dan Belum Menikah".
Itulah Status Resmi,
Gak ada yang namanya : "Jomblo".


~•.*♥*.•♥ 5. Galau.


Ini juga Gak Ngerti saya, Siapa yang Populerin istilah ini. Katanya Galau itu sedang Mikirin Sesuatu yang Gak Jelas, sampai Gak enak Ngapa-ngapain.


Hampir 90 % Galau gara-gara Malam Minggu pingin Jalan dan Gak punya Pacar.


~•.*♥* Let’s Think about This...



Pernahkah kita Galau karena :

a]. Merasa Jauh dengan ALLOH SWT ?!
Merasa Berdosa karena melakukan
banyak Perbuatan Maksiat, salah
satunya Pacaran...?!
b]. Melihat Teman-teman sebaya banyak
yang Meninggal, seakan Diperingatkan
dan Takut belum punya cukup Amal
untuk Menghadap-Nya...?!
c]. Pingin banget Shalat Tahajud,
tapi Gak Bangun-bangun...?!
(kalo Gak ada Sms dari Pacar aja Galau, Gini gak Mungkin yaa. . .)
d]. Kesiangan Bangun jadi Ga Shalat Shubuh..?!
(Boro-boro Shalat Dzuhr kelewat aja Masih bisa Ketawa-ketawa.... ^_^ )
e]. Merasa Hari demi Hari Tidak
Berguna karena Lebih banyak
Maksiyat dibandingkan Amalan Kebaikan?!
f]. Pingin Shaum, tapi Sahur susah
Banget Bangun...?!



~•.*♥*.•♥ 6. Kalo Ga Pacaran gimana

Bisa Punya Jodoh...?!

Menurut Saya, kalo Usia kamu Masih Ingusan, Hidup masih Dibiayai Orang Tua,Kuliah gak Lulus-lulus lebih baik Stop Mikirin Pacar...!!!!


Lebih baik Persiapkan Diri, baik Amalan yang Diperbanyak ataupun Ilmu dan Masa depan Pikirkan.


Pacaran bisa membuang banyak Waktu lho, banyak Dosa pula. Kalo Suka sama Lawan Jenis, Belum Mampu Menikah Simpan dalam Hati (Mencintai dalam Diam) dan Perbanyaklah Berpuasa. . .


Ingat nie Pesan Rasulullah salallahu 'alaihi wassallam dalam Sabdanya.... !!

“Wahai sekalian para Pemuda barang siapa diantara kalian telah Mampu Menikah, Hendaklah Menikah karena Menikah lebih Menundukkan Pandangan dan lebih Menjaga Kehormatan. Barang siapa yang Belum Mampu Menikah Hendaklah Puasa karena Puasa merupakan Perisai baginya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Setahu saya, kalo pas Pacaran biasanya Ada Maunya. Pingin dibayarin Makan, Pingin ada yang Perhatiin, Pingin ada yang Nanya udah makan belom, udah Minum susu belum, dsb...


Tapi begitu sudah didapet Semuanya, Udah deh gak dipake Lagi. Kita sendiri Pasti dong pingin Dapet Istri/Suami yang Baik.


Yang Menjaga Pandangannya, yang Menutup Auratnya, yang masih Steril.


Nah coba kita Menikah punya Istri yang Masih Suci seperti itu, Belum Pernah disentuh orang lain...?!


~ Gimana Caranya ?!


YaCh Jangan Pacaran. Pacaran setelah Menikah. Kalo mau dapet Istri yang Baik kita pun harus Bertingkah Laku Baik...


Kalo kita sering Pacaran yach nanti juga dapet Istrinya juga yang Udah Diobok-obok, Bekas pakai sana sini...

Hiiihiiihhhiii. ...


Sodaraku, Camkan Firman Allah ini,

Agar kita mendapatkan yang lebih Baik :
“Wanita-wanita yang Keji adalah untukLaki-laki yang Keji, dan Laki-laki yang Keji adalah buat Wanita-wanita yang Keji (pula), dan Wanita-wanita yang Baik adalah untuk Laki-laki yang Baik dan Laki-laki yang Baik adalah untuk Wanita-wanita yang Baik (pula).
(QS. An-Nuur : 26)

~ Faktanya : Pacaran Hanya Menambah dosa saja, ketika kita Memandang ada Zinah Mata, ketika hati Merindu ada Zinah Hati, ketika Berpegangan ada Zinah Tangan, dst...


Soo.. Masih Mau Berpacaran ???

Kamis, 05 Desember 2013

fisika unismuh makassar dimensi 13

erwin, rahmank, khalik, nunu, aniz ,reski, agus

pengertian paragraf

BAB I
PEDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa, kita dapat memberi maupun menerima informasi. Bahasa mencakup kedalam empat aspek penting, yaitu: berbicara, mendengar, membaca, dan menulis.
Menulis merupakan salah satu aspek bahasa yang cukup sulit. Dalam menulis, terdapat beragam aturan. Salah satunya adalah dalam penulisan paragraf. Menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide, terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif (kalimat disusun dengan menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa disampaikan dengan tepat).
Paragraf adalah seperangkap kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membuat gagasan atau topik tersebut.  Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat,  mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat  itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.
Dalam permasalahan kali ini masih banyak pelajar yang belum memahami betul mengenai penulisan paragraf. Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka kami akan mencoba membahas mengenai Paragraf, Jenis-jenis Paragraf Serta tanda-tanda paragraf.
B.    Rumusan Masalah

1.    Apa pengertian dari paragraf?
2.    Apa saja jenis-jenis paragraf?
3.    Apa saja tanda-tanda paragraf?

C.    Tujuan Penulis

a.    Untuk mengetahui pengertian paragraf.
b.    Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf.
c.    Untuk mengetahui tanda-tanda paragraf.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser  ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.
Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
Menurut Akhaidah dan kawan-kawan (1999:144) paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

B.    Jenis-Jenis Paragraf
1.    PARAGRAF NARASI (Menceritakan)

Paragraf Narasi (Naratif) adalah Menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi. Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita.Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu.Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi.Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Contoh narasi:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

2.    PARAGRAF DESKRIPSI (Menggambarkan)
Paragraf Dekskripsi adalah menggambarkan suatu kejadian dengan kata-kata yang merangsang indra agar realistis. Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal / keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Ciri-ciri deskripsi:
a.    Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b.    Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra
c.    Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri
Langkah menyusun deskripsi:
1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2. Tentukan tujuan                     
3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik(menyusun kerangka karangan)
5. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
a. Paragraf Deskripsi Spasial Menggambarkan objek kusus ruangan,benda atau tempat.
b. Paragraf Deskripsi Subjektif Menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan  perasaan penulis.
c.  Paragraf Deskripsi Objektif Menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
3.    PARAGRAF EKSPOSISI (Menjelaskan)
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

Langkah menyusun eksposisi:
1. Menentukan topik atau tema Menetapkan tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
3. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
4. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

4.    PARAGRAF ARGUMENTASI (Pendapat)

Berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan hanya menegaskan pendapat penulis. Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data atau fakta sebagai alasan atau bukti.Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Langkah menyusun argumentasi:
1. Menentukan topik atau tema Menetapkan tujuan
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
3.Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih dan Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.
5.    PARAGRAF PERSUASIF (Mengajak)
Berisi ajakan untuk merubah pendapat pembaca agar sama dengan penulis. Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasif pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Langkah menyusun persuasif:
1.Menentukan topik atau tema
2.Merumuskan tujuan
3.Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.Menyusun kerangka karangan         
5.Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasif.

    Berdasarkan letak kalimat utama :
a.    Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif  yaitu sebuah paragraf yang berpola dari umum ke khusus, artinya paragraf yang didahului dengan kalimat umum kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas. Contoh dari paragraf deduktif bisa kita temukan di berbagai penyedia artikel, seperti internet, majalah, dan koran.
Ciri-ciri Paragraf Deduktif
1. Kalimat utama berada di awal paragraf
2. Kalimat utama disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.
Contoh Paragraf Deduktif
Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
*Yang berhuruf miring adalah kalimat utamanya.
b.    Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang berpola dari khusus ke umum, artinya paragraf yang diawali dengan beberapa kalimat penjelas kemudian ditarik kesimpulan yang berupa umum. Sehingga kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf.
Contoh Paragraf Induktif
Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel merangkai ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan didahului dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi diperlukan dalam menciptakan suatu karya.
Kalimat utama dari contoh paragraf diatas adalah : Memang benar imajinasi diperlukan dalam menciptakan suatu karya.


c.    Paragraf Campuran
Paragraf Campuran adalah Paragraf yang letak kalimat utamanya terdapat di awal dan akhir paragraf.
 Contoh Paragraf Campuran
Mulai sekarang kita harus membiasakan hidup bersih. Kita buang sampah di tempatnya. Jangan sampai ada sampah tercecer di sembarang tempat. Sebab,  selain mengesankan jorok dan menimbulkan bau busuk, sampah juga menjadi sarang penyakit. Berbagai bibit penyakit yang berkembang biak di dalam sampah itu mengancam kesehatan kita. Semakin banyak sampah di sekitar kita, semakin besar pula ancaman itu. Sebaliknya, semakin bersih lingkungan kita, semakin besar pula harapan kita untuk hidup sehat. Karena itu, kita harus menjaga kebersihan lingkungan.
    Berdasarkan Tujuan :
a.    Paragraf pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka :

Pemilu baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan.Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan.

b.    Paragraf penghubung

Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.




c.    Paragraf penutup

Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh paragraf penutup :

Demikian proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

    Berdasarkan Isi:
1.    Paragraf deskripsi

Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi :

Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.

2.    Paragraf proses

Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3.    Paragraf efektif

Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.



C.    Tanda-tanda Paragraf

Tanda sebuah paragraf dapat dilihat pada permulaan baris yang agak menjorok kedalam kira-kira lima ketukan dari batas tulisan sebelah kiri. Paragraf ini disebut paragraf tekuk. Penandaan paragraph dapat juga dilakukan dengan cara memberikan jarak yang agak renggang dari paragraph sebelumnya atau sesudahnya. Dengan cara demikian, pembaca mudah melihat dengan jelas batas-batas setiap paragraph. Paragraph ini disebut dengan paragraph lurus.





















BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan

•    Paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis yang merupakan ekspresi pikiran yang relevan sehingga membentuk satu ide pokok atau gagasan utama yang ditandai dengan garis baru.
•    Berdasarkan letak kalimat utamanya paragraf dibedakan menjadi : Paragaraf deduktif, induktif dan campuran
•    Berasarkan tujuannya paragraf dibedakan menjadi : Paragraf narasi, deskripsi, eksposis, argumentasi dan persuasif
•    Sebuah paragraf dapat di tandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua sentimeter. Dengan demikian , para pembaca mudah dapat melihat permulaan tip paragraf sebab awal paragraf di tandai oleh kalimat permulaannya yang tidak di tulis sejajar dengan garis margin atau garis pias kiri.

B.    Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan sebuah ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus seefektif mungkin dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah dipahami.










DAFTAR PUSATAKA

Fauzia Sitti. Mahir Berbahasa Indonesia Diperguruan Tinggi, Kendari, Bahasa Indonesia, 2010.
http://organisasi.org/pengertian paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia
http://zanikhan.multiply.com/journal/item/4670
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.