A. Gerak Melingkar Beraturan
1. Sifat Gerak Melingkar Beraturan
Masih ingatkah kalian dengan gerak
lurus beraturan (GLB)? Syarat-syarat gerak GLB inilah yang dapat kalian gunakan
sebagai acuan memahami gerak melingkar beraturan (GMB). Sifat pertama dari
gerak GMB adalah bentuk lintasannya yang melingkar. Kedua dapat dilihat
kecepatannya. Disebut beraturan karena kecepatan sudutnya yang teratur atau
tetap. Berarti percepatan sudutnya nol (α = 0).
Dari penjelasan di atas dapat dituliskan sifat-sifat gerak melingkar
beraturan sebagai berikut.
Dari nilai ω yang
tetap dapat diturunkan posisi
sudut
tiap saat dengan menggunakan definisi kecepatan sudut seperti berikut.
dengan : θ = posisi sudut (rad)
θ0 =
posisi sudut awal (rad)
ω
=
kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (s)
Benda yang bergerak GMB juga memiliki
kecepatan linier. Bagaimana sifat kecepatan linier v itu? Untuk memahami
sifat v ini kalian dapat
perhatikan Gambar 5.5. Pada gambar itu ditunjukkan adanya benda
yang bergerak melingkar dengan beberapa posisinya. Pada setiap posisi arah
kecepatan selalu berubah. Sedangkan besarnya tetap karena ω tetap.
Ingat v = ω R. Berarti kecepatan benda yang bergerak melingkar
selalu berubah dan untuk gerak GMB besar kecepatannya (lajunya) tetap.
CONTOH
5.5
Sebuah roda berputar dengan kecepatan
sudut tetap 120 rpm. Jari-jari roda 50 cm. Tentukan:
a. sudut yang ditempuh roda dalam waktu
5 sekon,
b. panjang lintasan yang dilalui benda
yang berada di tepi roda dalam waktu 5 detik,
c. kecepatan linier benda yang berada di tepi roda!
Penyelesaian
ω = 120 rpm = 120.
= 4π rad/s
R
= 50 cm = 0,5 m
t
= 5 s
a. Sudut yang ditempuh θ:
θ =
θ0
+
ω t
= 0 + 4π
.5
= 20π rad
b. Panjang lintasan S:
S = θ
.
R
= 20 π
.
0,5 = 10π m
c. Kecepatan linier benda memenuhi:
v = ω R
= 4π .
0,5 = 2π m/s
Untuk
lebih memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut.
Benda yang
bergerak melingkar dengan kecepatan sudut tetap 15 rad/s mampu menempuh
jarak 36 m dalam waktu 4 s. Tentukan:
a. jari-jari
lintasan,
b. kecepatan linier benda!
|
2. Hubungan Roda-roda
Pernahkah
kalian memperhatikan sistem gerak dari roda sepeda dan kemudian berfikir untuk
menganalisanya? Perhatikan
pada Gambar 5.6. Pada gambar tersebut terlihat ada tiga benda bundar,
roda, gir depan dan gir belakang. Ketiga benda bundar tersebut saling berhubungan
membentuk sistem dan dinamakan hubungan roda-roda.
Bagaimanakah hubungan roda-roda yang
ada pada Gambar 5.6 itu? Tentu kalian dapat menjawabnya, bahwa pada
sistem itu ada dua hubungan yang berbeda. Gir belakang dan roda memiliki pusat
yang sama dan berputar dengan kecepatan sudut yang sama (ω sama)
hubungan seperti ini disebut roda sepusat. Hubungan kedua adalah gir
belakang dan gir depan. Kedua gir itu terhalang dengan tali (rantai) sehingga
berputar bersama dengan kecepatan linier titik yang bersinggungan sama (v sama).
Hubungan seperti ini disebut roda bersinggungan.
Dari penjelasan di atas dapat dipertegas bahwa pada dasarnya hubungan
roda-roda ada dua jenis dan memenuhi hubungan berikut.
Roda
sepusat : ω sama
Roda
bersinggungan : v sama …………………………(5.8)
|
dengan : ω = kecepatan sudut (rad/s)
v = kecepatan linier
titik-titik singgung (m/s)
Hubungan roda-roda di atas dapat juga dilihat pada Gambar 5.7 seperti
di bawah.
(a) ωA =ωb
Gambar
5.7 (a)
dinamakan roda sepusat, (b)dan (c) dinamakan roda bersinggungan.
Untuk memahami hubungan roda-roda ini coba kalian cermati contoh soal berikut.
CONTOH 5.6
Tiga silinder terhubung satu sama lain
seperti pada Gambar 5.8. Diketahui jari-jari dari masing-masing silinder
sebesar rA = 20 cm, rB
=
50 cm dan rC = 30 cm. Kemudian silinder
C dihubungkan pada mesin penggerak sehingga dapat berputar dengan
kecepatan sudut tetap 5 rad/s. Jika semua silinder dapat berputar tanpa
slip maka tentukan:
a. kecepatan linier titik-titik di
pinggir silinder B,
b. kecepatan sudut putaran silinder A!
Penyelesaian
rA =
20 cm = 0,2 m
rB =
50 cm = 0,5 m
rC =
30 cm = 0,3 m
ωC = 5 rad/s
a. Silinder B bersinggungan dengan
silinder C berarti
kecepatan linier titik-titik yang
bersinggungan sama:
vB =
vC
= ωC
rC
=
5. 0,3 = 1,5 m/s
b. Silinder A sepusat dengan silinder B
berarti kecepatan sudutnya memenuhi:
ωA = ωB
=
=
=
3
rad/s
Untuk
lebih memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut !!!
Perhatikan sistem roda yang terlihat pada Gambar
5.9. rA=15 cm, rB
=
30 cm dan rC = 5 cm. Jika
untuk memutar titik-titik di tepi roda B sebesar 15 m/s maka
diperlukan gerak roda A.Tentukan:
a. kecepatan
linier titik-titik di tepi roda C,
b. kecepatan
sudut yang harus diberikan pada roda
A!
|
LATIHAN
5.2
LATIHAN 5.2
1. Coba kalian tentukan pernyataan
berikut benar atau salah jika terjadi pada benda
yang bergerak melingkar beraturan.
a. kecepatan sudut benda berubah
beraturan,
b. lajunya berubah,
c. percepatan benda nol,
d. posisi sudutnya berubah beraturan,
e. kecepatan linier benda tetap,
f. percepatan anguler benda tetap!
2. Sebuah benda yang bergerak melingkar
beraturan memiliki posisi sudut yang
berubah tiap saat sesuai grafik θ-t
di bawah. Tentukan kecepatan sudut benda
awal dan pada t = 5 s serta t = 20 s!
3. Sebuah partikel mula-mula membentuk sudut
πrad dari sumbu X. Kemudian
partikel itu berputar dengan kecepatan
sudut tetap 0,25 rad/s dan jari-jari 2 m.
a.
Berapakah posisi sudutnya setelah
bergerak 2 sekon?
b. Berapakah kecepatan linier partikel?
4. Titik P dan titik Q berada di atas
meja putar seperti gambar. Jari-jari meja 60 cm. Jika meja diputar dengan
kecepatan sudut tetap 60 rpm maka tentukan:
a. kecepatan linier titik P,
b. kecepatan linier titik Q,
c. perbandingan kecepatan linier titik P
dan titik Q!
5. Pada gambar di bawah terlihat ada
tiga roda yang saling berhubungan. Jari-jari tiap roda sebesar r1
=
20 cm, r2 = 60 cm dan r3
=
10 cm. Roda 3 dihubungkan ke mesin yang memiliki kecepatan linier titik-titik
tepi roda 4m
Tentukan:
a. kecepatan sudut roda 2,
b. kecepatan linier titik-titik di tepi
roda 2,
c. kecepatan sudut roda 1!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar